Pulau Enggano, yang terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi 
Bengkulu, telah terpilih menjadi lokasi pusat pelaksanaan upacara 17 
Agustus tingkay nasional untuk pulau terluar, tanggal 17 Agustus 
mendatang. Pemilihan dilakukan oleh Tim Koordinasi Pembangunan Pulau 
Kecil Terluar.
Pemilihan pulau kecil terluar sebagai salah satu tempat perayaan Hari
 Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71 itu, sejalan dengan semangat bahwa 
Pulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) Indonesia memiliki nilai strategis 
sebagai Titik Dasar dari Garis Pangkal Kepulauan Indonesia dalam 
penetapan wilayah Perairan Indonesia, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, 
dan Landas Kontinen Indonesia.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 
tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar, Pulau Enggano termasuk 
salah satu pulau kecil terluar dari 92 pulau-pulau kecil terluar yang 
diatur dalam Perpres itu.
“Kaitannya dengan pembangunan pulau kecil terluar, secara khusus 
Pemerintahan Presiden Jokowi memasukkannya dalam Nawacita, membangun 
dari pinggiran. Sehingga menjadi komitmen yang lebih kuat lagi,” jelas 
Deputi Bidang Kemaritiman Sekretaris Kabinet (Seskab) Ratih Nurdiati 
dalam pertemuan tim koordinasi, di ruang rapat lantai 4 Gedung III 
Kemensetneg, Jakarta, Senin (8/8) siang.
Menurut Deputi Kemaritiman Setkab, pertemuan itu dilakukan untuk 
membangun sinergi di antara sesama instansi pemerintah dalam 
meningkatkan publikasi informasi tentang pembangunan yang dilakukan 
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di pulau-pulau kecil terluar.
“Tugas kami melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan dan program 
Pemerintah. Serta mendorong untuk implementasi proyek-proyek tertentu, 
program-program tertentu, strategis nasional. Pulau kecil terluar ini 
akan menjadi bagian pengawasan kami,” tambah Ratih.
Ia menyebutkan, pembangunan pulau-pulau kecil terluar sendiri 
dilakukan dengan pendekatanmempertimbangkan aspek pertahanan keamanan, 
pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan. Dimana pengelolaannya akan 
dilakukan secara terpadu oleh Pemerintah Pusat  bekerja sama dengan 
Pemerintah Daerah. Hal in sesuai dengan sasaran pembangunan kewilayahan 
dalam RPJMN 2015-2019, yaitu peningkatan keamanan dan kesejahteraan 
masyarakat perbatasan di 92 PPKT sampai tahun 2019.
Dalam pertemuan ini, Deputi Kemaritiman mengajak perwakilan K/L 
(Kementerian/Lembaga) untuk terus meningkatkan program-program PPKT yang
 sudah dilakukan agar lebih banyak diketahui oleh unsur Pemerintah dan 
Non-Pemerintah.
“Untuk pulau-pulau kecil terluar ada 100-an lebih, tantangannya 
bagaimana menceritakan supaya ada perhatian ke sana. Perhatian bukan 
sekedar dari Pemerintah. Tetapi dari yang non-Pemerintah juga tahu kita 
sedang melakukan ini, ada potensi itu,” jelas Ratih.
Deputi Kemaritiman Seskab itu menegaskan, komitmen Pemerintah 
kebijakan pembangunan dari pinggiran ini terus dikomunikasikan oleh 
Presiden Jokowi dalam berbagai sidang kabinet. Dalam Sidang Kabinet 
Paripurna, 17 November 2014, Presiden Jokowi memberi arahan agar para 
Menteri Teknis memperhatikan pembangunan di kawasan perbatasan.
Presiden Jokowi juga mempertegas arahan dalam Rapat Terbatas pada 17 
Desember 2014 agar anggaran difokuskan pada penyelesaian masalah di 
perbatasan untuk infrastruktur, pertahanan dan keamanan, perhubungan, 
serta komunikasi dan informatika.
Terkait pengelolaan komunikasi publik sebagaimana diatur dalam 
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2015, Presiden Jokowi memberi 
arahan kepada seluruh Menteri dan Kepala Lembaga untuk menyampaikan 
setiap kebijakan dan program Pemerintah secara lintas sektoral dan 
lintas daerah kepada publik secara cepat dan tepat. Selain juga, 
memastikan agar informasi yang disampaikan melalui berbagai salurah 
komunikasi kepada masyarakat secara tepat, cepat, objektif, berkualitas 
baik, berwawasan nasional, dan mudah dimengerti terkait dengan kebijakan
 dan program Pemerintah.
“Informasikan, Presiden selalu mengatakan di awal 
Kabinet Kerja, Bapak Ibu Menteri sudah melakukan yang baik-baik. 
Pandai-pandailah menceritakan, dikemas sebaik mungkin, secepat mungkin, 
apa yang sudah dikerjakan,” pungkas Ratih.
Dalam kesempatan ini, Bupati Bengkulu Utara, Mian, juga menyampaikan 
rencana percepatan pembangunan Pulau Enggano. Sementara perwakilan K/L 
juga menyampaikan program-program prioritas terkait PPKT yang sudah dan 
akan dilakukan.
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari Kemenko Kemaritiman, 
Kemenko Polhukam, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian 
Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Energi dan Sumber Daya 
Mineral, Kementerian Kesehatan, Kementerian Negara Perencanaan 
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup dan 
Kehutanan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan 
Transmigrasi, Kementerian Pariwisata, serta Staf Ahli Seskab Bidang 
Komunikasi.
Sumber : setkab.go.id
 

 
 
 
 
 
 


EmoticonEmoticon